Banyak sekali perkembangan teknologi-teknologi terbaru didunia saat ini yang sedang ramai dibicarakan. Dari perkembangan teknologi game, teknologi komputer, teknologi bangunan sampai yang menurut saya paling menarik untuk disimak yaitu teknologi transportasi.
Coba saja lihat gambar disamping.
Apakah anda akan mengira alat yang satu ini adalah berupa alat transportasi? Hmm.. bentuknya yang aneh membuat kita bingung apakah ini layak disebut sebagai alat transportasi atau tidak.
Coba saja lihat gambar disamping.
Apakah anda akan mengira alat yang satu ini adalah berupa alat transportasi? Hmm.. bentuknya yang aneh membuat kita bingung apakah ini layak disebut sebagai alat transportasi atau tidak.
Alat transportasi ini diberi nama Slimo, berbentuk kotak dan juga dilengkapi dengan built-in komputer. Memang tampaknya jika kita menaiki alat transpotasi yang satu ini akan sangat menyenangkan, tapi tentunya anda tidak berharap untuk bisa meluncur kencang bukan dengan alat ini?
Slimo ini merupakan konsep alat tranportasi yang dirancang oleh desainer Sung Uk Kim, namun terlihat juga adanya inspirasi dari VW, ini bisa dilihat dari logo yang ada didepannya. Saat ini, Slimo hanya berupa konsep saja, dan belum tahu apakah akan benar-benar diwujudkan atau tidak. Semoga saja iya!
Slimo ini merupakan konsep alat tranportasi yang dirancang oleh desainer Sung Uk Kim, namun terlihat juga adanya inspirasi dari VW, ini bisa dilihat dari logo yang ada didepannya. Saat ini, Slimo hanya berupa konsep saja, dan belum tahu apakah akan benar-benar diwujudkan atau tidak. Semoga saja iya!
Mobil2 yang bisa jalan tanpa sopir ga hanya digunakan untuk kepentingan militer, bisa juga untuk keperluan sipil.
Salah satu produsen kendaraan bermotor yang aktif mengembangkan mobil2 seperti itu adalah General Motors (GM) Co. GM bekerja sama dengan para produsen suku cadang, ilmuwan di universitas, dan para produsen mobil lain untuk meneliti mobilyang bisa berjalan sendiri tanpa memerlukan supir. GM mengaku siap memproduksi massal “mobil pintar” tersebut dalam waktu sekitar sepuluh tahun mendatang.
“Ini bukan fiksi ilmiah. Pertanyaannya sekarang adalah apakah masyarakat tertarik kepada mobil tanpa supir atau tidak,” tandas Vice President Research & Development General Motors Co Larry Burns.
Sebagian besar teknologi yang memungkinkan mobil berjalan tanpa supir pada saat ini memang sudah ada. Sebuah “mobil pintar” antara lain memerlukan teknologi pengendali jelajah berbasis radar, sensor gerakan, alat peringatan perubahan lajur, alat elektronik pengendali stabilitas, dan sistem peta digital berbasis satelit. Dalam penilaian GM, “mobil pintar” akan mampu secara dramatis memperbaiki pengalaman berkendara, termasuk mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. GM mengaku sudah siap mengintegrasikan teknologi2 pendukung “mobil pintar“.
Namun GM menegaskan, kendala produksi “mobil pintar” bukan faktor teknis, melainkan faktor manusia. Antara lain regulasi pemerintah, undang-undang tanggung jawab, perlindungan privasi, dan sikap manusia ketika mengetahui bahwa kendali mereka terhadap kendaraan sudah diambil alih komputer.
“Secara teknis, kami tidak menjumpai kendala. Kami siap mengubah dunia menjadi sangat berbeda daripada sekarang. GM berencana menguji coba teknologi “mobil pintar” pada 2015 dan memproduksinya sekitar tahun 2018,” ujar Burns.
“Mobil pintar” yang diproduksi GM akan dilengkapi chip komputer berharga murah dan sebuah antena untuk saling menghubungkan mobil2 yang berjalan tanpa supir.“Mobil2 pintar” generasi pertama diperkirakan akan menawarkan opsi operasi otomatis sekaligus manual. Ketika berada di jalan bebas hambatan, pengemudi bisa mengaktifkan komputer untuk mengambil alih kendali mobil. Akan tetapi, ketikamobil berjalan di jalan2 permukiman yang rawan hambatan, maka pengemudi bisa mengambil alih kendali dan menjalankan mobil seperti biasa. /:)
“Mobil pintar” juga akan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas karena mampu berjalan saling merapat sehingga memaksimalkan pemanfaatan ruang kosong di jalan. Pemerintah Amerika Serikat pada saat ini juga sudah mendorong penggunaan sejumlah teknologi pendukung “mobil pintar“. Di antaranya sistem pencegah tabrakan berupa sistem kendali stabilitas yang membantu pencegahan slip. Pemerintah Amerika Serikat akan mewajibkan penggunaan teknologi tersebut mulai 2012. Berikutnya, pemerintah Amerika Serikat diperkirakan mewajibkan penggunaansistem komunikasi antar kendaraan.
“Terlepas dari pro dan kontra terhadap teknologi “mobil pintar”, kami melihat jelas banyak sekali potensi manfaat yang ditawarkan “mobil pintar“,” ujar juru bicara Dinas Keselamatan Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) Rae Tyson. Dari sisi energi, mobil2 masa depan juga akan semakin ramah lingkungan. Raksasa teknologi informasi Amerika Serikat International Business Machines (IBM) Corp mengaku sedang mengembangkan sebuah teknologi baterai baru. Baterai IBM itu menggunakan teknologi Lithium-Air, yang diklaim mampu menyimpan energi sepuluh kali lebih besar daripada baterai Lithium-Ion.
Pemimpin pengembangan baterai Lithium-Air di IBM adalah Dr Chandrasekhar (Spike) Narayan, Functional Manager, Science & Technology, Almaden Research Center, IBM Research. Narayan mengaku terinspirasi mengembangkan baterai bertenaga besar setelah melihat kinerja mobil sport bertenaga listrik produksi Tesla Motors Inc. Dalam sebuah uji coba, Narayan menyaksikan mobil Tesla itu melesat dari 0 km per jam ke 100 km per jam dalam waktu kurang dari empat detik. :-O Narayan mengaku takjub melihat kinerja mobil itu. Sebab, selama ini akselerasi secepat itu hanya dapat dilakukan mobil2 sport seperti Ferrari,Porsche, danLamborghini, yang bertenaga bensin.
“Saya pun mencoba mobil itu. Saat mobil berakselerasi, kepala saya sampai tertarik ke belakang. Akselerasi ini luar biasa karena ini adalah mobil elektrik, bukan mobil Porsche, yang menggunakan bahan bakar bensin,” tutur Narayan. Mobil Tesla yang dicoba Narayan menggunakan tenaga baterai Lithium-Ion. Dengan baterai Lithium-Ion, mobil Tesla memiliki jarak tempuh hingga sekitar 400 km sebelum baterai mobilharus diisi ulang.Ketika sebuah mobil sudah menggunakan baterai Lithium-Air, maka jarak tempuhnya bisa meningkat sepuluh kali lipat dari pada mobil berbateraiLithium-Ion.
Dalam mengembangkan teknologi baterai Lithium-Air, IBM tidak bekerja sendirian. Untuk mempercepat pengembangan baterai tersebut, IBM pun bekerja sama dengan sejumlah perusahaan lain.Konsorsium tersebut mengaku siap berinvestasi sekitar USD10 juta untuk mengembangkan baterai Lithium-Air dalam tiga tahun mendatang. Namun begitu, Narayan tidak mengungkapkan kapan baterai Lithium-Air akan siap diproduksi dan dipasarkan.
Salah satu produsen kendaraan bermotor yang aktif mengembangkan mobil2 seperti itu adalah General Motors (GM) Co. GM bekerja sama dengan para produsen suku cadang, ilmuwan di universitas, dan para produsen mobil lain untuk meneliti mobilyang bisa berjalan sendiri tanpa memerlukan supir. GM mengaku siap memproduksi massal “mobil pintar” tersebut dalam waktu sekitar sepuluh tahun mendatang.
“Ini bukan fiksi ilmiah. Pertanyaannya sekarang adalah apakah masyarakat tertarik kepada mobil tanpa supir atau tidak,” tandas Vice President Research & Development General Motors Co Larry Burns.
Sebagian besar teknologi yang memungkinkan mobil berjalan tanpa supir pada saat ini memang sudah ada. Sebuah “mobil pintar” antara lain memerlukan teknologi pengendali jelajah berbasis radar, sensor gerakan, alat peringatan perubahan lajur, alat elektronik pengendali stabilitas, dan sistem peta digital berbasis satelit. Dalam penilaian GM, “mobil pintar” akan mampu secara dramatis memperbaiki pengalaman berkendara, termasuk mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. GM mengaku sudah siap mengintegrasikan teknologi2 pendukung “mobil pintar“.
Namun GM menegaskan, kendala produksi “mobil pintar” bukan faktor teknis, melainkan faktor manusia. Antara lain regulasi pemerintah, undang-undang tanggung jawab, perlindungan privasi, dan sikap manusia ketika mengetahui bahwa kendali mereka terhadap kendaraan sudah diambil alih komputer.
“Secara teknis, kami tidak menjumpai kendala. Kami siap mengubah dunia menjadi sangat berbeda daripada sekarang. GM berencana menguji coba teknologi “mobil pintar” pada 2015 dan memproduksinya sekitar tahun 2018,” ujar Burns.
“Mobil pintar” yang diproduksi GM akan dilengkapi chip komputer berharga murah dan sebuah antena untuk saling menghubungkan mobil2 yang berjalan tanpa supir.“Mobil2 pintar” generasi pertama diperkirakan akan menawarkan opsi operasi otomatis sekaligus manual. Ketika berada di jalan bebas hambatan, pengemudi bisa mengaktifkan komputer untuk mengambil alih kendali mobil. Akan tetapi, ketikamobil berjalan di jalan2 permukiman yang rawan hambatan, maka pengemudi bisa mengambil alih kendali dan menjalankan mobil seperti biasa. /:)
“Mobil pintar” juga akan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas karena mampu berjalan saling merapat sehingga memaksimalkan pemanfaatan ruang kosong di jalan. Pemerintah Amerika Serikat pada saat ini juga sudah mendorong penggunaan sejumlah teknologi pendukung “mobil pintar“. Di antaranya sistem pencegah tabrakan berupa sistem kendali stabilitas yang membantu pencegahan slip. Pemerintah Amerika Serikat akan mewajibkan penggunaan teknologi tersebut mulai 2012. Berikutnya, pemerintah Amerika Serikat diperkirakan mewajibkan penggunaansistem komunikasi antar kendaraan.
“Terlepas dari pro dan kontra terhadap teknologi “mobil pintar”, kami melihat jelas banyak sekali potensi manfaat yang ditawarkan “mobil pintar“,” ujar juru bicara Dinas Keselamatan Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) Rae Tyson. Dari sisi energi, mobil2 masa depan juga akan semakin ramah lingkungan. Raksasa teknologi informasi Amerika Serikat International Business Machines (IBM) Corp mengaku sedang mengembangkan sebuah teknologi baterai baru. Baterai IBM itu menggunakan teknologi Lithium-Air, yang diklaim mampu menyimpan energi sepuluh kali lebih besar daripada baterai Lithium-Ion.
Pemimpin pengembangan baterai Lithium-Air di IBM adalah Dr Chandrasekhar (Spike) Narayan, Functional Manager, Science & Technology, Almaden Research Center, IBM Research. Narayan mengaku terinspirasi mengembangkan baterai bertenaga besar setelah melihat kinerja mobil sport bertenaga listrik produksi Tesla Motors Inc. Dalam sebuah uji coba, Narayan menyaksikan mobil Tesla itu melesat dari 0 km per jam ke 100 km per jam dalam waktu kurang dari empat detik. :-O Narayan mengaku takjub melihat kinerja mobil itu. Sebab, selama ini akselerasi secepat itu hanya dapat dilakukan mobil2 sport seperti Ferrari,Porsche, danLamborghini, yang bertenaga bensin.
“Saya pun mencoba mobil itu. Saat mobil berakselerasi, kepala saya sampai tertarik ke belakang. Akselerasi ini luar biasa karena ini adalah mobil elektrik, bukan mobil Porsche, yang menggunakan bahan bakar bensin,” tutur Narayan. Mobil Tesla yang dicoba Narayan menggunakan tenaga baterai Lithium-Ion. Dengan baterai Lithium-Ion, mobil Tesla memiliki jarak tempuh hingga sekitar 400 km sebelum baterai mobilharus diisi ulang.Ketika sebuah mobil sudah menggunakan baterai Lithium-Air, maka jarak tempuhnya bisa meningkat sepuluh kali lipat dari pada mobil berbateraiLithium-Ion.
Dalam mengembangkan teknologi baterai Lithium-Air, IBM tidak bekerja sendirian. Untuk mempercepat pengembangan baterai tersebut, IBM pun bekerja sama dengan sejumlah perusahaan lain.Konsorsium tersebut mengaku siap berinvestasi sekitar USD10 juta untuk mengembangkan baterai Lithium-Air dalam tiga tahun mendatang. Namun begitu, Narayan tidak mengungkapkan kapan baterai Lithium-Air akan siap diproduksi dan dipasarkan.